Hari pertama masuk sekoah pun tiba. Nino bingung dengan
siapa kah ia duduk. Tiba tiba, ada yang memukul pundaknya.
“eh duduk bareng yuk” Kata seseorang yang memiliki rambut
kaku , bertubuh kurus dan memiliki hidung yang mancung .
“mm boleh…” Nino mengiyakan.
“btw nama gue Azriel “
“nama gue Nino”
Perkenalan singkat mereka pun terjadi. Nino nyaman duduk
dengan Azriel. Karna Azriel dengan murah hati mengajarkan Nino Matematika. Nino
sangat membenci pelajaran tersebut. Ia lebih menyukai pelajaran Bahasa inggris
dan Bahasa Indonesia. Ia amat mahir dalam berbahasa inggris. Ia juga pandai
berbicara. Maka dari itu ia banyak dimintai untuk mengeluarkan pendapatnya
tentang berbagai macam hal. Berbanding dengan Azriel, ia sulit untuk
mengeluarkan pendapat yang tepat. Tak ayal , teman teman sering dibuat kesal
olehnya karna pendapatnnya yang ngaco. Memang Azriel dan Nino memiliki sifat
yang berbeda. Tapi itu lah pertemenan. Saling menghormati perbedaan, dan
menghargai persamaan.
Azriel pun mengajak Nino untuk berkeliling sekolah, Agar
mereka mengetahui seluk beluk sekolah . Tiba tiba , Nino melihat ada seorang
wanita cantik duduk di bangku sendirian sambil melihat lapaangan . Nino pun
memberanikan diri untuk mengajak berkenalan.
“zriel ada cewek , cantik lagi” Nino menunjuk ke wanita
tersebut.
“ah iya mayan tuh”
“kenalan yuk sama dia” Nino pun langsung menghampiri
wanita tersebut.
“nama lo siapa?” Nino menegur wanita cantik yang memiliki
rambut sebahu , berkulit putih bagaikan susu,
dan muka yang halus seperti sutra.
“Zahira”
“ohh , gue nino . Ini azriel”
“ohh”
Sekilas wanita tersebut jutek kepada Azriel dan Nino. Azriel
pun mengajak Nino untuk meninggalkan Zahira , karna bel masuk berbunyi. Kelas
mereka berada di paling pojok sekolah di lantai bawah.
Tanpa di duga, Zahira satu kelas bersama mereka. Entah ini
kebetulan atau keberuntungan bagi mereka. Dan kebetulannya lagi, Zahira duduk
di belakang mereka bersama denga pria bertubuh kurus, tidak tinggi dan memilik
kulit coklat.
“Zriel kita ketemu dia lagi” Nino berbisik.
“Iya , hoki kita”
“Ah tapi males , di jutek orangnya”
“Mungkin kita baru kenal sama dia kali, lama lama juga dia
ga jutek kok no”
“Iya juga sih” Nino menganggukkan kepalanya.
Di pagi yang cerah itu telah di nodai oleh matematika. Sungguh malang nasib Nino. Yap ,
dia tidak pandai
dalam pelajaran tersebut. Tapi berbeda dengan Azriel. Dia
sangat lancar mengerjakan soal tersebut tanpa ada hambatan. Nino pun minta di
ajari olehnya.
“zriel ini gimana?” Menunjuk soal nomer 3.
“Gini nih” Azriel mengajarkan.
Tanpa di duga, ada yang menepuk pundak mereka dari belakang.
Seorang pria yang duduk di samping Zahira.
“Eh lo jago MTK?”
“Ah gak bisa ” Kata nino
“bukan lu, samping lo”Kata laki laki tersebut menunjuk
Azriel
“Yah Alhamdullilah”
“Ajarin gue dong” Kata laki laki tersebut.
“btw nama lo siapa?”Kata azriel.
“ah iya lupa kenalan , david pake v anak pertama dan
terakhir yang kalo pipis berdiri”
“Oh lo David , kenalin gue Azriel dia Nino”
“Oke salam kenal”
“darimana vid?”
“Dari rumah, sekarang disekolah”
“iya tau , maksudnya lo asalnya dari mana”
“Papa mama original jawa, gak kw jawa apalagi kw super jawa”
“lucu lu” sewot Zahira
“Yaudah sih zah, eh kita buat kelompok belajar yuk. Gue bisa
ipa kok. Lo kan bisa mtk zriel”
“Boleh tuh, nino juga katanya jago bahasa inggris”
“yaudah buat aja” Nino pun mengiyakan
“Gue sih mau aja” Kata Azriel
“Yaudah setiap sabtu siang yah , dirumah gue aja. Lo mau
ikut gak Zah ” Kata david
“ayok aja”
“emang gak ganggu orang tua lo vid?” kata Nino
“ah gak papa, mereka kerja di jerman kok”
“oke deh”
Begitulah pertemuan pertama mereka . Mereka rajin untuk
belajar bersama. Di samping belajar bersama , mereka juga sering cerita bareng
, berantem bareng , dan suka duka dihadapi bersama . Mereka sudah seperti
keluarga. Dan setiap ke rumah David, Tiba tiba muncul perasaan suka Nino kepada
Zahira. Sahabatnya sendiri. Tak seperti awal berjumpa dengan Zahira, Zahira
sudah tidak jutek kepada Nino. Ternyata ia jutek karna belum mengenal Nino
secara mendalam. Sebetulnya Zahira sangat gemar berbicara dan memiliki bakat memasak. Setiap mereka lapar, pasti
Zahira akan memasakkan mereka makanan. David dan Azriel sudah tahu bahwa Nino
menyukai Zahira. Tapi Nino takut jika ia mengungkapkan perasaannya kepada
Zahira , Ia tidak bisa berteman lagi dengan Zahira. Jadi ia memutuskan untuk
tidak menyatakan perasaannya.
Suatu saat , mereka membicarakan tentang impian mereka.
“Eh kalian punya mimpi gak sih?”David
berbicara disaat semuanya sedang konsen belajar
“Cita
cita?”Nino menimpali ucapan david
“Yah
gitu deh”David membalas
TIba tiba Zahira mengungkapkan impiannya yang pertama dari
mereka ber empat.
“Kalo gue sih
pengen jadi artis hebat yang bisa main film layar lebar bareng artis terkenal
dan filmnya
menjadi film terbaik
sepanjang sejarah”
“Keren juga, kalo gue sih pengen banget kerja di bank dunia.
Agar gue bisa ngatur keuangan dunia ini dengan tangan gue” Azriel kedua yangf
mengungkapkan impiannya
“Iya biar gampang ngutang ye”David meledek impian Azriel
“Lucu lu, Emang
mimpi lo apa?”Azriel sewot.
“Pengen jadi
gitaris terkenal dan punya grup band yang keliling dunia buat mengadakan konser
hebat”
“Ah palingan jadi
boyband lu”Kata Azriel sambil tertawa
“Tinggi banget
mimpi kalian”Nino pun akhirnya berbicara
“Bebaslah , mimpi
mimpi orang”Zahira sewot
“Iyasih, kalo cita cita gue sih pengen jadi penulis yang
bisa ngebuat buku bestseller di seluruh dunia”Kata Nino sambil memegang buku
dengan erat dan menatap langit
“Tapi jangan lupa kita satu sama lain yah. Ntar pada sombong
lagi kalo udah sukses”Kata Zahira sambil mengerjakan soal.
“Yah enggalah,
masa gue bakalan ngelupain kalian sih”Azriel mejawab perkataan Zahira
“Kali aja Zriel, lo ntar kalo udah sukses ngelupain kita.
Gainget kita pernah belajar bareng,cerita bareng, berantem bareng ,susah bareng
dan lain hal yang udah pernah kita alamin bereng”Kata Nino sambil mengambil
cangkir untuk minum.
“Kagalah, yakali Azriel lupain kita gitu aja. Kalian kali
yang bakal lupain gue. Dan mungkin kalo gue gak ada di dunia ini kalian
gabakalan sedih atau nangis sama sekali”David menatap langit dengan tatapan
tajam.
“Lo ngomong apaan
sih? Seakan lo bakal pergi selamanya”Zahira sewot
“Yah engga , kan orang berangan angan boleh aja dong”David
kembali melihat langit seolah dia akan pergi kesana.
“Kita kan gak ngelarang cuman omangan lo itu seakan lo mau
pergi dan gak kembali lagi”
“Hushh…. Zahira
lo ngomong apaan sih”Nino marah.
“Yah kali aja”Kata
zahira.
“Lo nyumpahin David gak ada?”Azriel ikutan marah mendengar
perkataan Zahira.
“Ah kalian kayak
gini aja ribut, bercanda kok”David menjawab dengan tenang.
“Yah kalo
bercanda di pikir juga lah”Nino sewot.
“Iya iya maaf”
“kita itu gak mau
kehilangan lo vid”Kata Azriel.
“iya kita gamau”Kata
Zahira.
“Makasih yah. Oh iya kita buat perjanjian yuk kalo kita udah
meraih mimpi kita, kita ketemuan di prancis”Kata David sambil mengenggam pulpen.
“Oke”Jawab Zahira
singkat
“Janji yah”
“Iya, kita janji kok”Semuanya menjawab perkataan David
dengan senang hati.
Dua
tahun setelah percakapan tersebut , semuanya sudah berubah. Azriel sudah
memiliki pacar dan dia pun sudah menjadi Ketua OSIS , Nino masih belum berani
untuk mengungkapkan perasaannya ke Zahira dan ia mendapat beasiswa untuk
belajar ke inggris selama seminggu, Sementara Zahira sudah memiliki 4 mantan
dan dia pun sudah pernah menjadi bintang iklan , Dan David yang memiliki banyak
perubahaan. Jika teman temannya berubah ke arah yang baik , berbanding terbalik
dengan David. David yang awalnya begitu baik dan ceria , sekarang ia berubah.
Tidak seceria biasanya dan begitu jutek kepada mereka ber empat. Sampai mereka
pun memiliki rencana untuk mengunjungi rumah David tanpa memberitahu David.
Selama
seminggu mereka kerumah David tapi sama sekali tidak ada jawaban. Mereka sudah
mengetuk pintu rumah David dan sama sekali tidak ada respon dari dalam.
Rumahnya amat sunyi seperti tidak ada tanda kehidupan di dalamnya. Seakan
memberikan kesan seram dan sedih tidak seperti biasanya. Memang rumah David ini
gelap dan terletak di pojok . Rumah David dikelelingi oleh pohon yang menambah
kesan gelap dan angker disini. Sampai pada hari ke 8 rumah David tidak
terkunci. Mereka pun masuk dan terkejut melihat surat yang ada di atas meja.
Ini isi suratnya.
“ Dear Nino,Azriel, dan Zahira
Hai semuanya, maaf yah selama 3
bulan ini gue sering bolos dan berubah kepada kalian. Gue gak bermaksud begitu.
Gue sering berubah dan sering bolos karna harus menjalani kemotrapi. Iya gue
punya kanker otak stadium 4. Gue tau , gue gapunya waktu lagi untuk hidup. Jadi
gue berusaha untuk menghindari kalian agar kalian bisa focus terhadap ujian
nasional kalian. Dan satu hal lagi , gue udah gapunya keluarga. Ayah , ibu ,
nenek dan kakek gue meninggal berkat kecelakaan parah saat gue naik pesawat pas
gue masih kecil untuk pergi ke Jerman. Jadi gue gatau muka ayah , ibu , kakek,
nenek atau seluruh keluarga gue. Cuman gue yang selamat dalam kecelakaan itu.
Untuk menghidupi biaya kemotrapi dan makan gue , gue sering ngamen sepulang
sekolah untuk bisa menghidupi diri gue. Gue menyembunyikan rahasia ini agar
kalian tidak menghasiani gue. Dan terkahir jika kalian semua udah membaca surat
ini berarti gue sudah pergi dan tak kembali lagi. Tenang aja, gue akan tenang
disana. Oh iya buat Nino , semoga lo bisa mengungkapin perasaan lo ke Zahira,
gue rasa Zahira juga suka sama lo. Udah lah tembak aja No, buat apa takut. Lo
cuman hidup sekali dan semoga lo bisa menjadi penulis yang hebat .Buat Zahira
lo emang cantik kok gue akui . Gue yakin kok lo bakalan jadi Artis dan lo
bakalan jadian sama Nino dan semoga maut yang memutuskan hubungan kalian. Buat
Azriel semoga lo bisa mengubah dunia keuangan disaat lo udah jadi presiden direktur ban duni. Gue yakin lo
bisa. Dan gue yakin kalian suma bisa mewujudkan impian kalian. Jangan karna gue
, kalian berhenti disini. Gue pasti bakalan kangen sama kalian semua. Kalian
udah gue anggap keluarga . Gue sayang
sama kalian.Makasih juga yah udah ngebuat semangat untuk gue hidup. Makasih
juga yah sudah membuat hidup gue berwarna. Makasih juga yah bisa membuat hidup
gue tidak sepi dan tidak sesedih yang gue kira. Dan terimakasih , berkat kalian
gue kuat melawan kanker otak ini . Sampai jumpa sahabat sahabat gue. Gue
bakalan tenang disana
David”
Mereka
bertiga pun menangis sedih tak menyangka umur David begitu cepat. Dan David
memiliki rahasia yang teramat besar dalam hidupnya. Dibalik muka yang ceria ,
ada kesedihan dan kesusahan yang amat sulit untuk dihadapi David. Tapi itulah
hidup. Kita tidak bisa menolak atau meminta takdir yang sedang kita jalani.
15
tahun setelah kepergian David , mereka pergi ke prancis untuk melaksanakan
janji mereka yang di buat dirumah David dan dibuat oleh David. Sayang sang
pembuat Janji sudah tiada. Mereka sudah
memenuhi janji yang dibuat oleh David. Nino sudah menikah dengan Zahira dan
Nino pun sudah menjadi penulis buku yang terkenal seantero planet. Begitu pun
juga dengan Zahira, ia sudah banyak memainkan film dan sudah memenangi beberapa
penghargaan bergengsi. Dan Azriel pun sudah menjadi presiden direktur bank
dunia termuda sepanjang sejarah. Sayang hanya David yang tidak dapat membuat
mimpinya terwujud dikarnakan maut menjemput.
“Gak kerasa yah udah 15 tahun setelah kepergian david” Kata
Azriel sambil melihat menara Eiffel.
“Iya. Sekarang kita udah mewujudkan mimpi kita , yang pernah
kita buat dirumah David dan janji yang dibuat David untuk kita semua pun sudah
terlaksana” Kata Zahira sambil memegangi tangan Nino.
Komentar
Posting Komentar