Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Tips Memilih Jurusan Kuliah

Mimpi adalah harapan. Sebuah angan yang harus diwujudkan dengan berbagai cara yang positif. Mungkin salah satu meraihnya adalah dengan berkuliah di jurusan yang merujuk ke dalam cita cita. Namun perlu ditekankan, memilih prodi dalam perkuliahan tidaklah muda jl h. Banyak dari mereka, siswa kelas 12 masih bingung mereka mau masuk mana dan minat mereka apa. Bukan berarti cita cita kalian dokter , tapi saat memasuk bangku perkuliahan kalian malah jenuh sama hal yang berbau biologi. Mungkin juga kalian bercita cita ingin masuk prodi pertambangan , tapi nilai kimia lima. Itu juga nyontek. Yah gapapa, namanya usaha yah apa salahnya. Tapi ,cobalah cari apa yang membuat kalian penasaran untuk digali lagi ilmu itu . Nah di postingan kali ini, gua bakalan ngebantu kalian bagaimana tips memilih jurusan agar saat kalian masuk, kalian nyaman dan merasa tepat. 1. Pilih Jurusan yang Kalian Penasari Penasaran akan membawa kalian untuk mencari tahu apa yang dimaksud. Mempelajari hal ter

Tipe Konten Youtube yang Menarik

Jika ingin diminati, maka bukan selera kita yang harus dipenuhi. Melainkan selera mereka yang sedang melihat suatu karya yang ditunjuki. Belakangan ini, youtube menjadi sebuah media untuk mereka yang gemar membuat video. Nah di postingan kali ini gue bakalan bahas tentang konten apasih yang banyak diminati oleh penonton youtube . 1. Komedi Rata rata youtebers indonesia menitikberatkan kepada sebuah konten yang mengandung unsur komedi bukan pornografi. Bagi otak mesum, jangan nonton youtube. Mending redtube . Manusia butuh relaksasi, sebuah komedi sangat tepat untuk orang yang letih mengahadapi hidup ini. Karna tertawa membuat tubuh bahagia. Ingat! Tulis skenario dulu , temukan mana bagian yang lucu . Memang sih komedi soal spontanitas, tapi butuh skenario untuk membuat video tertata. Isi konten tertata, akan dilirik orang ketimbang mereka yang memiliki ide lalu dibuat hari itu juga tanpa skenario. Tanpa ada persiapan, hanya modal kamera berjuta rupiah. Karya kalian bisa

Public Relationship​

Waktu itu gue melihat dua orang. Berpacaran di bus kota, memegang tangan layaknya orang buta. Padahal, mata masih normal. Juga mereka meniru nirukan suara balita. Kalian pacaran, tujuannya apa?  Sengaja mengumbarkan kemesraan agar dianggap “wah relationship goal s” atau memang baru pertama kali pacaran? Bagi gue yang melihat, hal itu tidak pantas. Untuk orang yang normal, kemesraan tidak perlu diperlihatkan ke khayalak ramai untuk menunjukan seberapa kalian cinta. Eh tapi nyatanya, seminggu sekali kerjaanya putus. Kemudian nyambung lagi. Bulan depan udah ganti pasangan, posting di instagram membuat sang mantan panas. Tapi hatinya belom bisa move on. Ada juga segelintir umat, yang memberitahukan bahwa hubungan mereka sedang retak dengan cara update di sosial media. Nyatanya, itu malah membuka aib kalian masing masing. Membuka kejelekan satu sama lain. Bilangnya “ pe * ek ” “ baji *gan” eh sehari kemudian udah nulis status “I love you so much” Ga malu sama orang yang melihat?

Hidup di Lingkungan yang Menjatuhkan

Proses hebat itu susah, menjadi kuat juga. Apalagi di lingkungan yang sama sekali tidak mendukung. Kerjaanya hanya mencaci sebuah permulaan, padahal seorang ahli mengerti. Sebelum mereka ahli, ada sebuah permulaan yang buruk. Kemudian terus berlatih sampai dia sebaik saat ini. Beberapa hari yang lalu, gue melihat aksi dari seorang pesulap indonesia yang tampi di America Got Talent, namanya Demian Aditya. Dibenak gue pertama kali melihat show dia, gue takjub. Keren banget. Mungkin bagi mereka yang ahli sulap “ye ela itumah kecil cuman kaya gini .. terus gituu ” Namun sayangnya, gue penikmat. Bukan pembongkar. Gue menghargai seni, bukan malah mencaci maki. Awalnya, gue pikir banyak positive comment . Eh tau taunya masih ada aja negative comment . Mereka  menganggap triknya itu sebuah trik murahan, padahal mereka terlepas dari beban kehidupan saja belom tentu bisa. Ini  sok sokan bisa terlepas dari borgol. Memang mudah mencela. Mudah banget malah. Berpikiran negatif, lalu tuangkan