Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Putaran Rezeki

Rezeki datang bukan dari bagaimana kita menjaga uang yang dimiliki, namun bagaimana kita memberi sehingga uang tersebut akan berputar kembali. Gue pribadi termasuk orang yang perhitungan terhadap keuangan, baik untuk diri sendiri dan orang lain hingga gue mulai sadar bahwa apa yang kita miliki ini juga ada hak orang lain. Tidak ada salahnya bagi kita untuk memberi atau berbuat baik dan tidak menahan yang dimiliki. Toh kita semua seharusnya sadar bahwa ada yang dinamakan investasi teman. Yaitu investasi yang dilakukan dengan berbuat baik kepada orang lain tanpa mengharap mereka akan membalas. Tetap santai tanpa gusar akan dibalas atau tidak. Semuanya akan membaik dan kembali, semesta tentu mengerti bagaimana mengembalikan apa yang telah dikeluarkan. Cukup lakukan apa yang membuat kalian bahagia dengan melihat orang lain senang. Tidak perlu pelit terhadap apa yang dimiliki, karena hal tersebut hanya menjauhkan rezeki yang akan segera dipunyai. Jika doa yang dimun

Temui Prespektif Baru Saat Sendiri

Kemarin malam, gue pergi ke kedai kopi, hanya sendiri dan kembali ingin menikmati bagaimana rasanya pergi tanpa ditemani. Setelah menjalankan hubungan selama dua tahun bersama seorang perempuan, tahun ini gue memutuskan untuk berhenti sehingga banyak prespektif baru yang dapat dilihat ketika sudah tidak berduaan lagi. Baik dari segi melihat bagaimana hiruk pikuk dunia, kembali menertawakan pasangan yang bermesraan sembarangan maupun miris ketika terpaksa menonton film favorit sendirian. Kehidupan yang kita jalani memang bersinggungan dengan orang lain dan sebagai laki-laki tentu gue bersinggungan dengan berbagai jenis perempuan. Mulai dari perempuan yang taat beribadah ketika adzan berkumandang langsung bergegas ke masjid hingga perempuan yang lupa kapan terakhir kali bersujud menghadap Ka'bah. Semua gue temui, baik perempuan yang tidak pernah update di instagram namun memiliki kehidupan teramat menyenangkan sampai perempuan yang setiap detik mengupdate keserua

Keluhan Yang Tidak Pernah Ada Habisnya

Minggu-minggu uts di semester lima cukup melelahkan. Bukan melelahkan karena padatnya materi namun lebih melelahkan bagaimana mengatur waktu untuk produktif atau justru tergerus mengerjakan tugas uts. Mengeluh sih tidak ada habisnya. Setelah uts kelar, masih dikeluhkan terhadap praktik yang belum kelar. Hanya mencoba berdiam diri bermaksud tidak peduli, nanti kasian hidup isinya cuman diam tanpa ada aktivitas. Tapi kadang ngeluh itu asik sih, kaya kita membicarakan kejelekan situasi yang dibuat sendiri melalui keluhan yang kadang kita bagi. Entah untuk pribadi atau disebar ke khalayak luas. Banyak banget di twitter orang mengeluhkan bagaimana menyebalkan kehidupan mereka di semester lima, lah gue hepi-hepi aja kayak ga ada beban. Bener-bener enjoy ngejalaninnya tanpa ada paksaan. Bahkan kadang kalau senggang iseng membangun portofolio. Toh hidup kalau dikeluhkan tidak ada habisnya. Keluhan itukan bisa bersifat hal yang kecil, seperti contohnya ada upil nempel di pipi,

Bersyukur Diatas Kedengkian

Semua manusia ingin dilahirkan memiliki kehidupan yang bahagia walau pada dasarnya merekanya saja yang kurang puas dan bersyukur terhadap apa yang telah dipunya. Apa yang ada kadang membuat diri merasa puas kemudian segera hilang setelah mendapatkannya dan menjalani rutinitas yang sama terhadap hal itu. Kepuasaan yang dicari memang dalam bentuk apa? Materi atau kepuasaan batin. Semua tidak ada yang tahu pasti, hanya kamu dan dirimu. Ketika manusia ingin mengeluh terhadap semesta, mereka tidak didengarkan. Namun sialnya, ingin berkeluh kesah terhadap sesama eh malah diacuhkan atau justru kalian belum kenal namun yakin bahwa dia adalah penghapus lara dari rasa tidak pernah puas. Hidup apa yang berimbang, tidak akan pernah sama. Semuanya memiliki perbedaan. Lantas mau bagaimana kalau terus-terusan tergerus terhadap kepuasaan yang dimiliki seseorang. Memiliki materi berlimpah ruah bukan solusi. Memiliki pasangan sempurna, juga bukan jawaban. Memiliki kekuasaan yang kuat, belum tentu dia he

Manfaatkan Sebelum Waktunya Usai

Besok dan seterusnya seharusnya kita paham bahwa setiap pertemuan selalu ada perpisahan. Entah dengan pasangan atau pertemanan, semua tidak abadi. Ada batas, dan manusia hanya dapat memanfaatkan batas yang belum selesai. Hari kamis lalu, tanggal 17 Oktober 2019. Gue jadi MC wisuda di kampus. Pas SMA juga pernah jadi MC wisuda. Disaat itu sama-sama sedang berada ditingkat akhir juga. Disaat duduk, gue melihat kedepan, para kakak-kakak yang akan menghadapi dunia sesungguhnya. Sudah harus mulai menentukan arah hidup mau bagaimana. Mengejar impian atau mengikuti arus kehidupan. Dalam duduk, gue melihat ke depan. Orang-orang yang dulu bekerjasama lantas sebentar lagi sudah tidak ada di kampus. Meninggalkan sejarah serta kenangan yang membekas. Ketika semuanya sudah usai, setelah masanya selesai, hanya memori yang dapat diceritakan kembali. Bukan kejadiannya. Sehabis semuanya pergi, hanya kenangan manis yang dapat dibuka kembali. Jadi mau sampai kapan kalian hanya berdiam

Kendaraan Yang Berhenti Sembarangan

Jujur sih gue kesal melihat kendaraan yang parkirnya sembarangan. Mereka parkir seakan jalanan miliki nenek moyangnya yang dulu mengaspal jalan sekaligus membeli hak paten atas tanah. Terutama angkot, pernah ga sih lu mikir, kenapa angkot selalu berhenti sembarangan. Kadang belok tanpa ngesen, bikin pengendara jatuh ke aspal. Kalau aspal terbuat dari kapas, kan enak. Pas jatuh, ga bangun-bangun. Keasikan tidur karena empuk. Kayak lemak mba-mba yang ingin diet tapi malem-malem makan mie instan dengan dalih " Besok aja deh dietnya " Sampai babi halal pun, tetep aja lu gemuk. Perjalanan menuju kampus gue selalu diwarnai oleh angkot, apalagi bagi kalian manusia yang melewati pinang ranti - kramat jati - lenteng agung pasti hafal titik dan jam-jam vital saat angkot berhenti sembarangan dan mengakibatkan kemacetan berkepanjangan. Kadang panjangnya seperti chat lu ke gebetan, tapi dibales cuman " Ohh " Doang kemudian berusaha untuk membuka topik tapi tet

Terkoneksi Terhadap Manusia Yang Satu Frekuensi.

Bahas-membahas mengenai asa dan mimpi di siang hari. Membicarakan berbagai macam hal, mencoba terkoneksi namun tetap saja sinyal yang dimiliki terputus. Bukan sinyal handphone semata, melainkan sinyal mengenai rasa. Pernah tidak kalian membayangkan bahwa kehidupan itu abstrak. Tidak ada yang tahu akan bertemu dengan siapa dan dengan siapa mereka terkoneksi. Langsung nyambung di pertemuan pertama atau malah ribut walau sudah rujuk beribu edisi. Ini bukan permasalahan mudah, saya rasa begitu. Permasalahan mengenai bagaimana berkomunikasi yang menyenangkan, bukan hanya sekedar tertawa tanpa ada sama sekali konteks didalamnya. Mari bersama kita mengheningkan cipta, bukan karena gugurnya para pahlawan. Namun gugurnya waktu yang diinvestasikan terhadap orang yang salah. Jadi mau sampai kapan? Terus-terusan bertahan walau sadar, kalian berdua tidak satu frekuensi. Hanya sekedar dua manusia yang menghabiskan waktu bersama tanpa ada ketersambungan diantaranya. Mari pikirkan, bagai

Kembali Menulis Lagi

Setelah sekian lama blog pribadi ini terbengkalai, mari kita hidupi lagi. Entah apa yang bakalan gue isi, intinya mengenai apa yang gue inginkan. Jika kalian menginginkan suatu tema, lebih baik pergi ke instagram dan cari @stagstug. Membahas mengenai perkembangan diri dan informasi menarik. Blog ini hanyalah sebuah cerita yang dikemas melalui tulisan, sebuah kata yang dirangkai untuk menjadi jurnal dikala senggang. Mungkin akan juga membahas kehidupan berserta segala isi didalamnya atau kembali bercerita komedi jika kalian berkenan untuk membaca lagi. Blog ini tidak perlu ditunggu untuk dibaca jika kalian tidak tertarik dan mengerti. Cukup cari apa yang paling kalian sukai dan blog gue tidak masalah untuk ditinggal pergi. Mungkin berusaha aktif untuk sekedar bercerita terhadap permasalahan yang diresahkan dengan berbagai gaya cerita. Tidak masalah untuk tidak dibaca semua, hanya segelintir tulisan atau tidak sama sekali. Kalian yang punya kendali untuk tetap duduk menikmati atau pe