Langsung ke konten utama

Temui Prespektif Baru Saat Sendiri

Kemarin malam, gue pergi ke kedai kopi, hanya sendiri dan kembali ingin menikmati bagaimana rasanya pergi tanpa ditemani.

Setelah menjalankan hubungan selama dua tahun bersama seorang perempuan, tahun ini gue memutuskan untuk berhenti sehingga banyak prespektif baru yang dapat dilihat ketika sudah tidak berduaan lagi.

Baik dari segi melihat bagaimana hiruk pikuk dunia, kembali menertawakan pasangan yang bermesraan sembarangan maupun miris ketika terpaksa menonton film favorit sendirian.

Kehidupan yang kita jalani memang bersinggungan dengan orang lain dan sebagai laki-laki tentu gue bersinggungan dengan berbagai jenis perempuan.

Mulai dari perempuan yang taat beribadah ketika adzan berkumandang langsung bergegas ke masjid hingga perempuan yang lupa kapan terakhir kali bersujud menghadap Ka'bah.

Semua gue temui, baik perempuan yang tidak pernah update di instagram namun memiliki kehidupan teramat menyenangkan sampai perempuan yang setiap detik mengupdate keseruan karena ingin diakui oleh masyarakat.

Ketika bersinggungan dengan mereka, timbul perasaan ingin menyapa tapi buat apa? Disapa, dibalas, lalu selanjutnya bagaimana? Mau kembali berkencan atau justru hanya karena bosan?

Lama kelamaan gue jadi menikmati kesendirian, menikmati handphone sepi tanpa notifikasi. Jadi lebih menghargai peretelan kecil yang kadang dilupai.

Kembali berpikir terhadap hal kecil mengenai kehidupan yang semu, kembali memikirkan kenapa dan mengapa suatu hal bisa kejadian? Dan kembali setiap bangun selalu berpikiran "oke gue udah bangun, hari ini mau buat apa?"

Sementara saat gue jadian, perasaan-perasaan kayak gitu tidak ada. Entah karena gue yang udah beranjak dewasa atau karena terkurung dengan asas kebersamaan yang biasa disebut dengan pacaran.

Terkadang juga apa yang gue ceritakan dengan orang-orang tidak seperti apa yang gue rasakan. Hanya sekedar berbagi kegelisahan yang sama tanpa perlu mereka tahu latar belakang kejadian sebenarnya.

Karena semuanya bisa berubah secara cepat termasuk apa yang kalian rasakan saat ini, termasuk tindakan apa yang telah kalian lewati dan juga apa kegunaan dari eksistensi kalian di dunia ini?

Hanya sekedar menimbulkan masalah atau justru menjadi pencari solusi. Semua hanya kalian yang mengetahui bagaimana akhir dari suatu kisah.

Kesendirian kadang memang menjadi belenggu sehingga kalian terburu-buru mencari pasangan baru. Tidak perlu begitu, nikmati saja apa yang akan kalian lalui, apa yang menjadi proses yang segera kalian jalani. Jangan permasalahkan kesendirian.

Toh terkadang sendiri bisa membuka diri terhadap peluang yang tidak akan kalian ketahui. Walau kalian iri terhadap romantika drama ftv, itu tidak membuat kalian bahagia ketika berhasil menjalankan romantika seperti ftv.

Kebahagiaan itu semu, hanya konsisten untuk berjuang bersama dan menghargai apa yang menjadi status kalian lah yang menjadi tolak ukur kebahagiaan.

Jadi jangan mengumpat terhadap kesendirian yang kalian jalani. Toh semua orang akan memiliki pasangan. Bukan berarti kalian selamanya akan menjadi begini. Sabar, semua akan dapat, tunggu waktunya saja.

Komentar