Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Ketika Suka, Teman Juga

Biarkan saya menulis serius. Tentang perasaan Perasaan itu abstrak. Gatau kenapa bisa muncul. Atau kapan dia akan ada. Tumbuh karna kebiasaan atau mungkin karna ketertarikan dari hal hal yang universal. Pernah gak sih kalian memiliki perasaan yang sama terhadap seseorang. Namun ada teman kalian yang juga tertarik dengan orang yang sama. Membuat kalian berpikir dua kali untuk bergerak atau berjalan di tempat tanpa ada pergerakan pasti karna terhambat oleh kata "teman" Ga ada yang tau juga. Kenapa perasaan itu muncul padahal kalian tau pasti, teman kalian sangat menginginkan orang yang sama terhadap orang yang kalian inginkan juga. Perasaan terus menerus berkata untuk mengejar, melompati tembok pertemanan. Sayangnya, kalian engga bisa melompati itu. Kalian tidak tega untuk menyakiti orang yang selalu membuat kalian tertawa. Orang tersebut dinamakan teman. Akhirnya, kalian mungkin ada yang mengalah atau berusaha melewati tembok itu. Jika kalian mengalah demi kebaikan bersama

Gelisah Karna Usai

Kadang, kebiasaan sama pasangan atau sama siapapun ngebentuk rindu yang melulu muncul. Bukan rindu karna pasangan itu, tapi kebiasaannya yang bikin keingetan mulu. Pertama. Biarkan gue menulis serius. Entah kenapa, kadang gue rindu sama kebiasaan bersama mantan. Ketika hubugannya kandas. Gue merasa ada yang beda. Benar, berbeda seperti ada yang hilang dan ada yang kurang lengkap dalam kegiatan sehari hari. Ketika hubungan harus berakhir, gue bukan kangen sama mantan. Tapi kebiasaan yang dilakukan oleh kita berdua. Sabtu malam, gue rindu mantan. Gatau kenapa setelah pulang dari rumah teman. Gue pergi ke mcd ditemani oleh seorang teman. Sebut saja Ardi. Kala itu jam 22.00 gue pergi ke mcd. Ardi memesan satu buah fanta float sementara gue memesan satu paket panas dan fanta float. Lalu gue bercerita tentang kegelisahan yang datang mendadak. Gelisah itu datang, gatau kapan dan bagaimana. Gue rindu dan gelisah. Juga kepikiran mantan yang hubungannya baru saja usai. Terlintas dikepala han

Ketika Gue Kelas 12

Sekarang gue kelas 12. Kelas terakhir di masa sekolah. Kelas yang benar benar bikin gue stress dan cape tiada tara. Selalu aja dibebani oleh tugas dan banyak pikiran tentang selanjutnya gue masuk mana. Benar, jika kalian lagi galau gundah gulana karna baru diputusin pacar. Lebih galau lagi kalau kalian gamasuk ptn. Dua hari masuk, gue udah diberi tugas. Dua minggu masuk udah dikasih ulangan. Mungkin dua bulan gue masuk, gue bakal ngelamar kerja. Atau melambai lambaikan tangan karna tidak tahan karna kelas 12. Jujur dha, kelas 12 benar benar berbeda dengan kelas 11. Kelas 11 gue benar benar tidak memikirkan soal pelajaran sama sekali. Pikiran gue melayang hanya soal main. Tiap hari gue main bareng teman teman. Sekarang, gue harus belajar. Bahkan dari senin sampai jumat. Gue selalu pulang telat karna belajar. Kalau dulu mah belajar juga. Tapi di warkop. Belajar bagaimana membuat indomie goreng kuah susu. Gue harus pulang malam. Sampai rumah mungkin jam delapan lewat. Sehabis itu gue m

Ulangan Matematika

Sebagai seorang anak ipa. Gue dituntut untuk menguasai fisika, kimia dan matematika. Tapi, gue gak bisa. Gue anak ipa otak ips pengen jurusan agama. Iya, gue ingin maju bersama Allah. Kenyataannya, gue anak ipa. Alhasil gue dongo pelajaran hitung hitungan. Apalagi matematika. Sekarang, matematika itu banyak macamnya. Matematika wajib dan matematika peminatan. Gue gak minat matematika. Masih dipaksa belajar matematika. Ini matematika pemerkosaan. Matematika yang memaksakan kehendak. Huh. Setiap ulangan matematika, biasanya gue nyontek. Gue ganyontek kalo gue ulangan sendiri. Kalo gak sendiri, pasti gue nyontek. Btw gue punya cerita tentang nyontek menyontek. Jadi gini, saat itu hari selasa. Gue ulangan bersama teman teman sekelas. Kebetulan gue mendapat soal paket A. Sebangku gue b. Gue dengan sangat santai mengerjakan ulangan tersebut. Bahkan saking santainya, gue sempat ke kamar mandi. Boker sebentar. Terus balik lagi. Ngelanjutin main game. Bukan ngerjain ulangan. Masih mending g

Perubahan

Pernah gak sih kalian merasa dulu kalian sedekat nadi dengan seseorang. Lalu dia pergi sejauh matahari. Berubah. Dulu yang bertukar pendapat hingga larut malam. Sekarang bertegur sapa saja sudah susah. Berubah. Mereka berubah. Gue akuin, setiap waktu yang gue lewatin membuat gue berubah. Secara ga langsung atau secara langsung. Everything has changed - taylor swift Tadi malam, teman gue datang kerumah . Dia ngajakin jalan ke cafe di daerah jakarta selatan. Dia bilang, dia ingin bercerita tentang perubahan gebetannya. "Er gue merasa ada yang berubah dari diri gue semenjak gue ga deketin doi lagi" ujar teman gue sebut saja Dimas sambil mengaduk ngaduk cappuccino latte. "Emang lu berubah gimana?" "Gue berubah. Dulu gue selalu betah dia berada disamping. Sekarang gue malah pergi. Dulu dia suka membalas pesan secara cepat,sekarang hitungan jam belum tentu dibalas. Dulu gue suka menjaga dia, jika dia ada apa apa gue khawatir lalu gue menanyakan kabarnya. Seka