Langsung ke konten utama

Ibu Pemilik Satu Mata (Morale Story)

Image result for ibu dan anak


Waktu gue lagi asik ngebaca timeline line, gue menemukan sebauh cerita yang mengharukan dan sarat akan makna. Saat gue membaca cerita tesebut, cerita itu dikarang menggunakan bahasa inggris. Dan yap bahasa inggris gue remed ,jadi gue membacanya dengan cara mengartikannya dengan google translate.

Di post kali ini gue bakalan menceritakan kembali tentang cerita yang udah gue baca. Jadi begini ceritanya

Ada seorang anak yang malu memiliki ibu yang hanya memiliki satu mata. Anak itu sebal dengan ibunya karna tidak sempurna, tidak seperti ibu ibu yang lain. Setiap saat ibu itu menjemput sang anak di sekolahnya, anak itu selalu memarahi ibunya. "Ibu ngapain sih disini, ngapain jemput jemput aku. pulang sana" Seru sang anak dengan nada membentak lalu pergi meninggalkan sang ibu dengan menggunakan ojek langganan. Dibayar perbulan oleh sang Ibu. Dasar anak gatau diri.

Setiap hari sang ibu menjemput sang anak, dan setiap itu juga anaknya sebal juga malu memiliki ibu seperti itu. Disaat sudah tiba dirumah, sang ibu selalu ingin mengajak anaknya untuk bercanda dan bersenda gurau. Namun sayang sang anak sangat acuh dan membentak sang ibu dikarnakan hanya memiliki satu mata. Sang ibu selalu tegar dan menahan tangis yang sudah di ujung mata. Ia tidak mau anaknya melihat sang ibu menangis dengan satu mata. Ia tidak mau berbagi kesedihan dengan anaknya.

Pernah suatu malam mereka bertengkar hebat dikarnakan anaknya malu memiliki ibu yang seperti itu. "Bu , ibu kenapa tidak lahir dengan keadaan yang lengkap. Aku malu bu harus jalan bersama ibu dan dilihat oleh banyak orang. Aku malu sama teman teman ku bu. Sana ibu pergi dari hidupku" Usir sang anak dengan mengembaskan tangannya tanda mengusir sang Ibu. Dengan mata yang berkaca kaca sang ibu tetap menahan tangis agar tidak terjatuh.

Anak itu segera meninggalkan sang ibu dan pergi tertidur. Setelah tau sang anak tertidur ibu tersebut mulai menangis diam diam agar tak terlihat oleh sang anak. Namun , sang anak terbangun dan melihat sang ibu menangis. Di dalam hati sang anak terdapat dua perasaan saat melihat ibunya menangis. Sedih dan puas. Sedih karna harus melihat ibunya menangis. Puas karna berhasil melampiaskan semua isi hatinya .

Karna hal tersebut terjadi, sang anak berjanji ingin meninggalkan rumah agar tidak bertemu dengan sang ibu dan meninggalkan jurang kesengsaraan. Setiap hari ia belajar dengan sangat tekun. Tanpa disadari ia berhasil keluar dari rumah itu berkat usahanya sendiri. Dengan ketekunanya dalam belajar, ia mendapatkan beasiswa untuk pergi keluar negri dan meninggalkan sang ibu seorang diri.

10 Tahun kemudian sang anak sudah sangat sukses. Dia memiliki apa saja yang dia inginkan. Seorang istri yang cantik , dua orang anak yang pandai , mobil dan rumah yang mewah sekali. Sehingga ia telah melupakan sang ibu dan hidup bahagia tanpa memikirkan sekali kesengsaeraan sang ibu.

Suatu ketika ada seorang nenek nenek yang mendatangi rumahnya. Ia datang lalu bermain main dengan putri sang anak. Tapi apala daya , putri tersebut takut karna melihat nenek nenek bermata satu. Ia menangis dan menghampiri ayahnya "Ayah lihat ada seorang nenek nenek bermata satu, aku takut ayah" Sang ayah langsung melihat wanita tersebut. Ternyata nenek nenek itu adalah ibunya. Nenek tersebut bertanya dengan suara yang amat ringkih "Benarkan ini rumah anak saya?"

"Bukan. Ini bukan rumah anakmu"

"Tapi saya ingat betul wajahmu. Saya yakin kamu adalah anak saya yang telah saya rindukan selama 10 tahun.Saya terus mendoakan mu nak agar bisa sesukses sekarang" Gumam sang nenek bermata satu.

"Aku tidak memiliki ibu seperti mu, sana pergi dasar kamu gembel" Bentak sang anak.

"Baiklah mungkin saya salah alamat. Saya akan pergi"

Beberapa bulan kemudian sang anak mendapatkan undangan reuni di tempat ibunya. Karna ia penasaran dengan keadaan sang ibu, ia pergi ke reunian tersebut. Setelah melaksanakan reunian ia pergi ke rumah masa kecilnya. Rumahnya bersama ibunya. Lalu ia memasuki rumah yang gelap. Disana ia melihat sosok wanita terbaring lemas.Ternyata wanita tersebut adalah ibunya yang sudah meninggal dengan memegang sepucuk kertas untuk sang anak. isi suratnya adalah

"Untuk Anak Ku Tercinta

Hai nak? apa kabar? Ibu harap kabarmu baik baik saja. Ibu senang mendengar bahwa kamu berhasil hidup demgan sukses. Ibu bangga kamu bisa terlihat di banyak media. Disini ibu hanya bisa berdoa mengharapkan agar kamu lebih baik lagi. Kamu tidak usah memikirkan ibu, ibu mu baik baik saja disini. Tapi nak ibu rindu kamu , kamu tidak pernah menjenguk ibu. Disaat ibu mencari cari mu dengan uang yang ibu kumpulkan dengan susah payah, akhirnya ibu menemukanmu dengan keadaan yang sangat sukses. Ibu senang melihatmu bahagia. Namun ibu sedih melihatmu tidak menganggap ibu ada. Ibu sedih nak.

Disaat ibu mendengar kamu mendapatkan reunian dengan teman teman sekolahmu, ibu sangat senang dan ingin bertemu denganmu. tapi apalah daya ibu tidak memiliki tenanga lagi. Tenaga ibu telah habis dalam perjuangan mencari uang untuk bertemu dengan mu dan kamu tidak menganggap ibu. Tidak apa nak, ibu cukup tau kebahagianmu saja sudah cukup membuat ibu tersenyum lebar.

Nak ibu tau kamu malu dengan ibu yang memiliki satu mata. Perlu kamu ketahui, ibu terlahir normal seperti wanita yang ada di dunia ini. Namun disaat kau berumur 4 bulan, kamu dan ayahmu mengalami kecelakaan yang mengakibatkan Ayahmu tiada dan Kamu mengalami kerusakan pada salah satu bola mata mu. Dikarnakan ibu tidak mau melihat mu seperti itu. Ibu memberikan satu mata ini agar kamu dapat merasakan dunia secara penuh. Tidak masalah nak walau ibu hanya melihat dalam keadaan setengah. Ibu hanya ingin kamu bahagia .

Dan terakhir izinkan ibu untuk pergi selamanya. Ibu mencintaimu nak."

Sang anak bergetar dan menangis sekencang kencangnya dikarnakan ia baru mengetahui tentang rahasianya. Dia langsung mendekap ibunya dengan teramat sesal dan sedih. Ia menyesal kenapa memperlakukan ibunya seperti itu. Dan sedih bahwa sang ibu telah tiada dengan perngorbanan yang diacuhkan oleh sang anak,

END.

Morale cerita ini adalah kasih ibu sepanjang masa. Mau sang anak kurang ajar juga sang ibu tetap menyayangi seorang anak sepenuh hati. Ingatlah untuk tetap menjaga ibu kita yang sudah melindungi kita dan menjaga kita sedari dulu. Karna tuhan menciptakan malaikat yang terlihat dalam bentuk seorang ibu. Walau terkadang ibu menyebalkan, tapi percayalah lebih ngeselin lo dibanding ngeselinya ibu lo.

Komentar