Setelah sudah asik chatingan atau follow followan , ingin
rasanya ketemuan. Ketika perasaan sudah
tak tertahankan membayangkan sesosok perempuan yang sangat cantik , namun
harapan tinggalah harapan. Di foto hidungnya mancung, alis tebel , bibir merah
merona. Saat bertemu eh kebalikannya.
“loh lo erlangga kan?” Tanya seorang wanita yang cantiknya
udah seperti bidadari. “Iya, lo siapa?” dia diam. Tertawa sebentar “gue yang
kenalan sama lo di line” jedarrr. Pengen sepik ngajak jalan, udah ketahuan sama
temennya pengen ngasih makan kucing. Alhasil yaudah pulang dengan perasaan
ingin garuk garuk pintu. Nyesel.
Nah keadaan dimana seseorang lebih cakep di foto adalah photogenic. Perempuan biasanya suka
mengedit fotonya dengan banyak macam aplikasi juga banyak sekali selfi.
Misalnya dia selfi 100 kali , yang diambil cuman 4 foto yang paling bagus
padahal muka sama gaya sama.
Setelah sudah susah payah memilih , langsung diedit. Diedit
sekitar 4 hari bersama ritual ritual dan puasa. Selanjutnya foto dishare di
media social. Laki laki kesepian, bakalan ngelike dan minta addback. Eh pas
ketemu mukanya beda langsung balik kanan minta pulang. Mending juga minta makan
terus pulang.
Memang manusia gak selamanya harus dinilai dari foto, banyak
kok wanita yang cantik aslinya tapi jelek dalam foto. Lebih baik seperti itu
dibanding membohongi diri sendiri dan orang lain. Cukup jadi diri sendiri tanpa
perlu memilih angle yang tepat dan effect yang jelas
Gue punya temen, kalau difoto jelek tapi kalau ketemu mata
cowok pada mengarah ke dia semua. Iyalah dia telanjang. Jelas aja di liatin.
Engga ini becanda.
Dia cantik banget, tapi kalau difoto jelek. Karna dia selalu
foto apa adanya tanpa efek dan angel yang pas.
Nah jadi , cobalah untu memberi efek secukupnya, percaya
dirilah kalau kalian itu cantik. Gaperlu membohongi public dengan teknologi yang
makin canggih. Be Yourself
Komentar
Posting Komentar