Langsung ke konten utama

Semakin Dewasa, Memilih Itu Membingungkan

Kalian mikir gak sih kalau mencari pasangan, sekarang susah. Gak kayak waktu dulu semasa tidak tahu apa apa. Sebuah klise yang dinamakan cinta monyet, nyatanya adalah cinta yang tulus.

Klise tersebut kadang diremehkan banyak orang, namun jaman sekarang. Cinta yang timbul karna nyaman dan murni karna sayang udah mulai jarang.

Memang gak jarang banget sih, ada segelintir yang masih memakai analogi "suka karna terbiasa" engga salah juga. Banyak yang timbul karna itu.

Tetapi, kadang kita ga jadi memilih dia. Mengorientasikan apa dia sempurna atau tidak. Membuat diri ini jadi enggan menyatakan perasaan secara penuh.

Justru hanya menimbulkan ke anehan untuk mendambakan sesosok yang di sempurna padahal manusia ga ada yang sempurna. Yang ada adalah pasangan yang bisa mengerti satu sama lain, bukan mengerti karna dia ada mobil.

Mengerti karna status sosial dia tinggi atau mengerti karna popularitas yang dimiliki. Sementara bagi kita, yang tidak memiliki hal tersebut jadi sulit mendapatkan apa yang diincar. Alhasil, kita tidak mendapatkan dia karna kita tidak punya aspek tersebut.

Mungkin juga, kita yang memiliki standar yang terlalu tinggi padahal apa yang dimiliki tidak sebanding dengan apa yang dimaui. Alhasil, orang tersebut pergi.

Pilihlah yang menjadi cerminan diri sendiri, bukan mencari apa yang bertolak belakang dari apa yang kita miliki. Memang akan melengkapi, Tapi logikanya gini.

Cerminan diri lo adalah seorang penulis yang enggak suka kpop. Sementara orang yang lo suka, suka kpop dan gak suka baca.

Saat lo minta dia baca tulisan lo, dia enggan dan muncul rasa jenuh. Begitu juga dikala dia lagi mendengar dan menonton tentang korea.

Satu sama lain jadi jenuh sebelum mereka  bisa bersama. Pilihlah seseorang yang cocok di hati bukan karna dia memiliki rupa yang enak dipandang jadi kalian dekati.

Tapi gue masih mau deketin dia, gimana dong?

Ubah diri sendiri. Semisal lo jadi berusaha untuk menyukai korea dan memilih teman sendiri untuk membaca tulisan lo. Tapi apa mau lo dijadiin stereotype dari gebetan? Jadi bukan diri sendiri mentang mentang dia cakep.

Mending cari yang lain, dunia gak cuman satu orang dan gak cuman dia yang cantik. Cari yang pas di hati dan kantong. Kalau cari yang pas di muka otomatis siapin kantong yang banyak.

Karna rata rata cewek kayak gini suka perawatan, maka dari itu dia cantik dan biasanya dia suka sama orang yang berduit. Memang ada beberapa cewek cantik yang murni suka karna hati, namun tipe cewek kayak gini sepertinya sulit dicari.

Sebenarnya, lebih baik kita berhenti untuk mencari dan memilih pasangan. Biarkan dia datang dengan suatu keadaan yang tidak diduga. Walau lebih baik kita menjemput dia, namun jika dia tak kunjung datang. Kalian mau apa?

Terus menunggunya namun tak kunjung ada? Atau pergi darinya, membiarkan diri sendiri bebas tidak suka dengan siapa siapa dan biarkan orang yang tepat datang?

Hanya orang bodoh yang menunggu seseorang yang tidak jelas dengan alasan "gue setia sama dia jadi bakal gue tunggu"

Menunggu sesuatu yang gak mungkin. Menunggu seseorang yang tidak peduli.
Dan menunggu dia yang sedang bahagia.

Lalu kalian mau menunggu terus dan memaksa kebahagiaan itu hadir? Alah jangan cari orang yang lagi asik berdua atau udah pasti gak suka sama lo. Cari yang lain. Dia gak cuman sendiri. Masih bisa cari yang lain.

Engga salah kalian menjemput dia, tapi kalau dia enggan dijemput kalian. Justru senang dijemput yang lain, kalian masih tetap berdiri menunggu dia berbalik lalu menghampiri dan mengiyakan jemputan dari kalian?

Lebih baik dilepaskan secara perlahan  bukan malah mendekati terus terusan. Hal tersebut hanya membuat dia kesal karna didekati orang yang tidak mengerti kalau dia tidak peduli.

Bagi kalian, yang sedang mengejar orang atau sedang mendekati seseorang dengan harapan yang tak sampai. Lebih baik tinggalkan secara bertahap. Atau kalian berusaha untuk mendapatkan hati dia tanpa menyembunyikan dan gengsi terhadap diri sendiri juga kalian harus percaya diri.

Dan pesan saya terhadap orang yang betah menunggu dan bingung memilih dengan siapa. Samakan standar yang kalian punyai dengan standar yang kalian maui. Jangan menentang standar tersebut.

Standar disini adalah sesuatu yang lo punya. Mulai dari sifat, muka, hobi dan materi yang standar atau pas dengan apa yang kalian miliki, lebih baik pilih dia dan tinggalkan orang yang tidak mencapai standar yang kalian punya.

Hanya memberi tekanan sendiri karna dia yang sedang bersama orang lain atau menulis kode untuk orang lain, dan kalian sangat yakin kalau itu buat kalian padahal buat yang lain.

Gue pernah kayak gini dulu. Hanya membuat sesal yang ada, kalian hanya di cap macem macem oleh lingkup dia dan diri dia sendiri padahal standar yang dia miliki itu sama atau dibawah kalian.

Kenapa kok standar udah sama tapi dia tetep gamau?

Karna dia udah ada yang lain.

Jadi bagi kalian yang tetap memilih orang yang tidak memikirkan kalian. Coba kalian renungkan lagi kenapa kalian memilih dia padahal masih banyak orang di dunia.

Kalian bingung memilih siapa? Lebih baik tunggu jangan menjemput kalau bingung. Biarkan hidup kalian bebas, nanti orang yang tepat akan datang di saat situasi yang tidak terduga.

Dan sekian omongan serius ini. Sekian dari gue. See you on the next post!

Komentar