Langsung ke konten utama

Surat dari Masa Itu

Sesekali gue mau buat surat ah. Teruntuk seluruh manusia di muka bumi ini yang pernah sedekat nadi, namun sekarang sejauh matahari. Dulu menatap antar mata, sekarang menatap sudah malas.

Juga ini surat untuk mereka yang pernah berusaha,namun gagal karna berbagai alasan. Padahal, keberhasilan sudah dirasa. Namun apa daya, bahwa hal tersebut hanya terucap lewat mulu tidak terlihat dengan nyata.

Jika ada kesamaan atau apa apa, yaudah gapapa. Toh ini adalah catatan random di kala malam.

"

Teruntuk perempuan yang pernah ada di tahun 20xx.

Apa kabar? Mungkin itu kata pertama yang akan saya keluarkan. Kemudian berusaha untuk kembali ke masa dulu dimana bercerita hampir setiap saat dan sekarang tidak.

Dia perempuan yang merubah segalanya, merubah pria yang dulu baik menjadi buruk. Pria yang dulu berdiam diri dirumah, sekarang sibuk keluar.

Merubah dalam segala aspek. Mimpi dan sikap. Penampilan dan keinginan. Menjadi laki laki yang ingin berubah. Baik penampilan dan kenakalan yang sangat dia pahami bahwa hal tersebut adalah hal yang teramat buruk bagi lingkup dia, namun apa daya. Situasi sudah tidak bisa diubah sama sekali.

Perasaan yang dulu berharap terhadapnya, sekarang mati. Melihat dia hanya membuat diri merasakan kenangan yang dulu bahagia sekarang jemu juga rindu. Dia pergi meninggalkan, menolak dengan baik baik tapi bekas yang sulit sekali untuk diobati dan ditutupi.

Teruntuk perempuan di tahun 20xx.

Kacamatamu masih saya ingat betul. Juga behel berwarna hijau dan tawa yang riang, kadang membuat diri tertawa sendiri mengingat masa dimana bertatap dengan mu sangat menyenangkan.

Baju putih abu abu yang dulu juga masih saya ingat betul. Saat kamu menangis, saya beri jaket untuk mengelap tangis mu. Haha. Dulu lucu yah kenapa saya bisa seperti itu.

Dan setiap saya mengingat kamu, hanya ada perasaan ingin dihilangkan dan dilupakan namun sulit. Setiap kali ingin mencoba terhadap siapa saja, kamu selalu menghantui. Kenangan itu masih ada walau belum sempat bersama.

Rasa sesak saat melihat dirimu dalam keadaan apapun masih terasa hingga detik ini. Orang bilang jatuh cinta butuh proses, saya sudah menjalani proses itu namun tetap saja dirimu sulit untuk bisa jatuh ke pelukan saya.

Maafkan saya dulu. Saya rindu kamu. Selalu begitu. Selalu mengingat kamu yang dulu tertawa lucu. Namun sekarang, setiap mengingat senyummu malah membuat suasana sendu.

Teruntuk perempuan yang saya sayang dari tahun 20xx - ....

Apa kamu seperti saya? Atau malah merasa jijik terhadap diri yang terlalu berharap. Mengejar sebuah perasaan semu. Mengejar sebuah harapan yang tak kunjung ketemu. Saya mau kamu, daridulu hingga detik ini. Saya ingin kamu. Tapi apa kamu seperti saya, atau malah kamu melakukan hal tersebut ke orang lain dan melupakan diri ini betul betul.

Saya teringat kamu, selalu. Sulit untuk lupa dan kembali jatuh cinta secara utuh. Padahal dulu saya rasa saya bisa lupa, namun sampai sekarang rasa itu tetap ada. Menghantui setiap saya melihat kamu dan setiap saat mencoba untuk kembali memberi warna pada rasa.

Tulisan ini berat, makna yang banyak tetang diri kamu yang tetap saya sayang,cinta dan suka dalam kurun waktu yang lama.

Kamu masih memiliki ruang di hati. Bahkan sulit untuk terganti atau dihilangkan. Kenapasi kamu bisa membuat saya seperti ini?

Apa mungkin karna kamu menarik? Atau karna perasaan saya tidak pernah sampai maka dari itu saya memiliki rasa penasaran karna belum menggapai dirimu?

Entah. Sulit dijelaskan. Ketika saya mengingat dulu alasan saya bercerita, itu karna kamu.

Memang inspirasi saya raditya dika dan alit susanto. Tapi kamu juga, sumber motivasi dan inspirasi awal mula menulis tentang perasaan yang lesu, sendu dan galau.

Semua berawal dari kamu. Dari segala keresahan kamu yang saya perhatikan membuat saya menulis tulisan halus. Juga karna kamu saya jadi mengerti betul tentang perasaan sendiri. Lebih peduli terhadap perasaan yang dipunyai.

Saya tidak menyesal pernah suka. Namun saya menyesal kenapa perasaan itu tetap ada membuat saya sulit untuk yakin terhadap orang lain.

Teruntuk kamu perempuan pertama yang berhasil membuat hati patah.

Terima kasih pernah ada dalam hidup saya. Terima kasih dulu selalu melakukan hal lucu berdua. Terima kasih sudah bisa memberikan warna pada perasaan sendiri, sekarang biarkan saya mencoba untuk memaafkan diri saya yang tidak sempat memiliki kamu.

Sekarang, biarkan kamu tetap di hati ini namun biarkan kenangan itu mendekam dan saya coba untuk tetap membuatnya nyaman tanpa perlu keluar.

Sekarang, saya iklas dimanapun kamu berada. Dengan siapapun kamu jatuh cinta, saya sudah menerima.

Sudah saatnya saya membuka lembar baru terhadap perempuan baru dan saya akan berusaha mengejar juga mendapatkan dia.

Dan terakhir, Terima kasih sudah ada dan perna saya cinta. Maafkan saya jika saya menyebalkan dan terlalu suka.

Terima kasih.

".

Komentar