Langsung ke konten utama

Apa yang Kalian Lakukan Saat Pandemi ini?

Huft, 2 bulan dirumah hanya merayakan pesta seorang saja sambil zooman tanpa ada kehadiran. Berbicara lewat handphone, bertanya kabar " Gimana kabar lo, sehat ga?" 

"Sehat, lo sendiri gimana?"
"Yah udah kehabisan ide mau ngapain, tadi pagi gua sampai cukur bulu kaki pake gunting kuku"
" Gua juga nulis buku pake tinta printer"

Banyak banget percakapan yang aneh antara dua orang laki-laki berumur 20an. Sedang berlomba seaneh apa mereka saat diam dirumah aja.

Disaat seperti ini, kegiatan yang repetitif bikin bingung juga susah tidur. Kerjaannya main handphone, sesekali nonton youtube atau netflix sekaligus membalas pesan karena susah bertemu dengn satu-satu orang.

Gua jadi inget, terakhir keluar, main bareng teman. Saat itu bulan maret awal, dimana corona sudah menyerang depok tapi belum separah sekarang. Sehabis nganterin nyokap gue ke UI, ada pesan masuk mengajak main disekitaran margonda.

Gue mengiyakan. Sungguh dimana takdir ga ada yang tahu, bahwa itu menjadi nongkrong terakhir sebelum pandemi berlangsung.

Kangen bersua bareng kawan, melihat tindakan bodoh mereka. Tertawa gara-gara bunyi kentut yang bermelodi atau bercerita serius mengenai masa depan.

Kalian sendiri lagi apa? Sedih ga sih semua tertunda. Kesibukan kalian juga apa? Kalian semua tetap sehat aja kan? Jangan kemana-mana yah, kita tidak kemana-mana. Nanti kalau sudah selesai, mari kita berpelukan melepas kangen.

Duh, gimana yah kalo yang punya pacar. Susah ketemu, cuman bisa komunikasi via pesan atau suara. Kadang juga audio visual melalui video call.

Kalian punya pacar? Atau sedang di tolak gara-gara gabisa angkat galon dan masang gas?

Yaudah cari perempuan atau laki-laki yang seperti itu.

Ingat yah, tetap dirumah aja, gua pribadi nyaman dah dirumah doang, soalnya rada introvert sih gua saat kuliah jadi nyaman banget dirumah.

Gue juga ingat saat terakhir pulang kantor, pertengahan maret dimana banyak perusahaan di Jakarta memberlakukan work from home .

Beberapa orang kantor di ruangan gue tidak masuk karena kebetulan ada urusan. Kantor gue berlokasi di pejaten. Manajer gue bilang " Kamu bisa kan kerja dirumah aja?"

Gua jawab " Bisa pak"
" Soalnya mau ada pembatasan orang yang masuk di kantor"

Gua sebagai seorang desainer tentu bisa kerja dirumah. Malah enak bisa tidur-tiduran atau telponan sama orang saat mengerjakan pekerjaann.

Dan tentunya.

Tidak melewati pasar minggu yang masyaAllah macetnya. Tiap hari lewat pasar minggu bisa bikin pantat gue sixpack dan kesabaran gue level up.

Kadang ada hikmahnya juga sih, jadi bisa kerja jam berapa aja pakai kancut doang atau rebahan sebentar kalau penat melanda.

Kapan yah ini semua segera berakhir, ingin rasanya bertamasya kembali ke ancol atau taman mini melihat muda mudi pacaran pake motor dua tag.

Juga melihat hiruk pikuk jakarta tanpa ada ketakutan yang melekat. Yah semoga saja semua akan aman-aman saja, sehingga kita masih bisa berjumpa, tersenyum bersama dan berpesta merayakan kemenangan warga dunia terhadap corona ini.

Sudah 2020, banyak banget kesibukan juga. Sekarang lagi ngerjain tugas akhir sekaligus menyambi sebagai freelance desainer di salah satu perusahaan media yang berdiri sekitar tahun 90an jadi beberapa rencana mandiri tidak berhasil dieksekusi karena kesibukan ganda begini.

Gue ada rencana latah mau bikin podcast tapi usahain upload 3 hari sekali cuman bingung nemu partner yang pas. Yaudahlahyah sedikit curhatan di paragraf terakhir. Uhuy!


Komentar

Posting Komentar